Rabu, 25 Maret 2009

aku orang gila

Aku orang gila. Ini mungkin sebuah kekonyolan kesekian yang aku buat. Semalam aku tiduran dipangkuan adik iparku (cewek), mengelus dan mencium rambutnya kemudian keluar kamar dan tidur di lantai. Sebentar kemudian aku menulis pesan pendek ke HP-nya, "Maaf kalo sikapku kurang benar. Aku kesepian, capek, sedih..." Setelah itu ada perasaan tidak enak, tapi malam itu aku bisa tidur nyenyak.
Aku memang gila. Anak dan istriku empat hari ini pulang kampung. Dan dasar memang sudah tidak waras, aku selalu tidak bisa tidur setiap kali anakku tidak ada didekatku. Yah, rupanya barisan iblis membisikkan rayuannya kepadaku. Aku tak punya cukup iman untuk menahan godaan itu. Dan itulah yang terjadi. Aku tiduran dipangkuan adik iparku , mengelus dan mencium rambutnya sebentar kemudian keluar kamar dan tidur di lantai.
Nah dia laporan ke kakak cowoknya. Tadi kakaknya marah2. Aku sih siap saja karena memang toh sebuah kesalahan telah aku lakukan. Aku memang rapuh. Aku tak punya kuda-kuda yang kuat selama berumah tangga dengan istriku sampai mempunyai seorang anak yang berusia hampir 2 tahun. Aku gak pernah akur. Ada saja yang selalu salah. Entah aku entah dia. Padahal dari segi ekonomi sudah mapan. Punya usaha yang sudah jalan dengan penghasilan yang cukup.
Itulah. Aku memang edan. Hampir tak ada hal yang aku sukai dari istriku. Yang aku tahu dia menyebalkan. Bahkan sangat menyebalkan. Sedikit kesalahan saja sudah cukup untuk membuatku marah, bahkan teramat marah.
Saat itulah aku menemukan oase pada adiknya. Wajahnya yang mirip dengan istriku, rambutnya, postur tubuhnya. Aku menemukan sesuatu yang teduh yang tidak ada pada istriku.
Dan itulah yang terjadi. Aku tiduran dipangkuan adik iparku , mengelus dan mencium rambutnya kemudian keluar kamar dan tidur di lantai. Cuma itu. Dan itu satu-satunya kesalahan yang aku lakukan. Ternyata hasilnya sangat fatal. Aku menyesal dan sedih karena kesalahanku aku harus menyuruhnya keluar rumah supaya kost. (Dia masih kelas 2 SMA).
Aku memang gendeng. Aku yang bejat tapi orang lain yang harus menderita. Aku kasihan sama istriku, aku kasihan sama anakku. Tapi aku tidak menyesal. Aku berusaha bahwa inilah jalan yang terbaik yang harus aku jalani. Untung cuma tidur dipangkuan, coba kalo 'tidak tidur' diatas pangkuan. Apa gak lebih berabe lagi.
Inilah hidupku. Ada banyak kegilaan lagi yang telah aku lakukan. Tapi sekarang aku merasa tenang. Aku sendirian sekarang karena adik iparku aku suruh menginap di rumah kakaknya.
Aku tahu aku bodoh. Cuman aku juga masih punya hati. Aku masih bisa berpikir panjang. Karena aku masih hidup. Karena hidup ini ada sebuah ujung. Yaitu kematian. Dan itulah selalu yang aku pikirkan. Aku hampir gila memikirkan itu. Aku kadang-kadang kayak orang edan yang memikirkan bagaimana diriku bisa ada didunia ini, dan bagaimana ketika suatu saat aku 'tidak ada'. Apakah aku sebuah bentuk. Ataukah aku sebuah bayang-bayang. Ataukah aku hanya sebuah detak jantung dan hembusan nafas?
Aku hampir gila memikirkan itu. Kemudian aku teringat sebuah ayat Al Qur'an yang kurang lebih bunyinya seperti ini 'Apakah menurutmu kamu diciptakan dengan sembarangan? Sesungguhnya kamu diciptakan dengan sangat perhitungan.' (Maaf kalo bunyi ayat tersebut kurang sesuai).
Jadi menurutku aku ada karena aku diciptakan. Dan (memang) dikehendaki. Ayat itulah yang membuatku bertahan belum 100% edan sampai sekarang.

NB. Buat adik iparku maaf kalo selama ini kamu menjadi bayang2 kakakmu sendiri. Hari ini aku menggunakan kekuatanku dan memaksa kamu untuk keluar dari rumah ini. Semoga kamu memaafkan dan seandainya aku akan mendapat balasan, mohon segerakanlah karena kalo kelak datang kemudian hari aku tidak punya cukup tenaga untuk menerimanya.
Pandongaku Gusti Allah paringana kawula kesabaran ingkang kathah supados sageda nutugi mlampah dumateng dalanmu. Amin.

Semarang, 25 Maret 2009